Jumat, 12 Februari 2010

one night

One night on my way from office to home

tired and sleepy

there is a pick up car in front of me

full with potatoes and many kinds of vegetables


in the edge of the car, on the back side, there are three women

sit on the stacks of the vegetables

tired and sleep

on their way to the market, to sell those goods


in some way I realize, how lucky I am

how ungrateful I am for still complaining

and promise to myself to remember to be grateful for everything I have


021110

Minggu, 20 Desember 2009

Roller Coaster

Sebuah pepatah mengatakan

“hidup itu bagaikan roda yang terus berputar, kadang kita berada diatas, kadang dibawah”

Tapi apa yang kurasa, seakan hidup didalam roller coaster….

Perputaran roda terasa begitu cepat, tak memberi ruang bukan hanya untuk berfikir, bahkan untuk sekedar menyadari situasi

Belum sempat aku menyesuaikan diri dengan kondisi tertentu,tiba-tiba keadaan sudah berubah dan membawaku kepada kondisi yang lain, sedang aku beradaptasi dengan kondisi baru tersebut, sang roda kembali membawaku kepada kondisi yang lain lagi.

Terus menerus seperti itu, membuatku lelah, hingga akhirnya menyerah pasrah

Aku tak tahu lagi apa yang sebaiknya kulakukan

Aku hanya mampu menunggu dan terus menunggu….

hingga sang roda akhirnya membawaku kepada kondisi yang mampu aku pahami..

menunggu roller coaster itu melambat dan akhirnya mengijinkanku untuk keluar, menghirup sedikit udara segar…..

Sabtu, 24 Oktober 2009

Pekerjaan Rumah

Menghadiri pernikahan selalu merupakan hal istimewa. Menjadi saksi dua insan yang menyatukan hati dalam ikatan suci. Rasa haru selalu menyeruak, menyesakkan dada. Hal ini dialami beberapa teman, meski sudah terhitung kali yang kesekian.Entah mengapa, rasa haru itu tak lagi kualami. Mungkin karena terlalu banyak berita pernikahan dan perpisahan. Esensi pernikahan seakan menguap.

Hal itu kembali terjadi hari ini, datar yang kurasa melihat sepasang pengantin yang berbahagia melangkah menuju singgasana raja dan ratu sehari. Namun ada satu yang menyentuh hati, ketika mataku menangkap sepasang ibu dan bapak berjalan bergandeng tangan. Terlihat begitu normal, namun tampak begitu mesra dimataku. Berbagai pertanyaan melintas di benakku. Banyak hal yang telah mereka lewati bersama tentunya, bagaimana mereka melewati masa-masa sulit. Bagaimana mereka merawat cinta dan menghadapi segala masalah. Sepertinya banyak pekerjaan rumah yang harus kuselesaikan…….
Setia 102409

Jumat, 23 Oktober 2009

cinta

cinta menghasilkan energy
ketika cinta hadir, segala sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin
saat cinta pergi, energy itupun berkurang, hingga akhirnya lenyap sama sekali
maka jagalah agar cinta tetap hadir menemani hari demi hari
perlakukan ia dengan baik, ia akan setia menjagamu, memberimu kekuatan
karena bila ia pergi, tak ada lagi kekuatan yang tersisa
cinta mampu menghilangkan rasa sakit
selama ia hadir, tak satu kejahatanpun mampu menyakiti
ketika ia pergi, rasa sakit pun datang menghampiri,
menyelinap keluar dari persembunyian
cinta menimbulkan sakit, namun sakit yang indah
namun jangan sampai sakit itu terus datang tiada henti
karena cinta akan kalah olehnya....
cinta....
entah apakah kuingin engkau kembali

Sabtu, 04 Juli 2009

seklumit doa dalam bimbang

sering kali ku berfikir untuk keluar dari situasi yang tak menentu ini,
banyak saat aku berpikir mungkinkah aku akan menggapai bahagiaku dengan caraku sendiri
namun ketika apa yang selalu hinggap dipikiranku itu menjelma menjadi nyata,
akupun kembali berpikir, sudah siapkah aku?

kebimbanganku seakan tak ada henti,
airmata masih terus saja mengalir, menemaniku dalam ketidakpastian
bahkan doaku pun seakan tiada lagi makna
tak tahu apa yang sebaiknya kumohon pada Sang Kuasa

Tuhan,
sekali ini, dalam kebimbangan ini, berilah aku petunjuk
tunjukkanlah apa yang seharusnya aku lakukan
jangan biarkan aku makin tenggelam dalam kebimbangan yang semakin dalam
terangilah jalan yang harus aku lalui, keluarkanlah aku dari labirin tiada akhir
tolong aku Tuhan...

setia 070409

Kamis, 16 April 2009

Kawan

Berita itu begitu mengejutkan.
Udara malam yang sejuk disemilir angin sepoi-sepoi,
seakan berubah begitu dingin menusuk kalbu.
Tanpa kabar berita tiba-tiba kau pergi tuk selamanya.
Hatiku pun luluh lantak.

Tak pernah mengira kau akan pergi demikian cepat.
Masih jelas ditelinga kata-katamu yang penuh canda
Masih terbayang dalam ingatan saat kita tertawa bersama

Kini kau diam terbujur kaku
Tak ada lagi kata, tak ada lagi tawa
Ingin kudengar lagi candamu
Kutunggu datangnya sebuah keajaiban
Namun akhirnya ku sadar ini nyata

Ku hanya mampu bersimpuh dan berdoa
Memohon ampunan atas segala dosa
Smoga tempat indah menantimu disana


setia 041609

Rabu, 04 Maret 2009

Duplikat Sang Legenda


Di radio aku dengar lagu kesayanganmu

Kutelepon dirumahmu sedang apa sayangku

Ku harap kau mendengar dan kukatakan rindu…..

Lagu ciptaan almarhum Gombloh tersebut mengalun di atas bus kotajurusan Kp.Rambutan - Grogol yang kunaiki malam itu sepulang dari kantor. Iseng kupandangi si pelantun lagu, dan tersenyum kecil. Seorang bapak yang sudah berumur, dengan penampilan nyentrik mirip alm. Gombloh nampak begitu menghayati lagu yang ia lantunkan. Rambut gondrong, kacamata hitam, celana jeans belel melengkapi penampilannya. Salah satu penumpang terkesan dan langsung memberikan uang bahkan sebelum ia selesai bernyanyi.

Setelah selesai, bapak tersebut tidak langsung turun tetapi asyik berlatih beberapa lagu yang kesemuanya ciptaan alm.Gombloh.

Pikiranku pun melayang ke sekian tahun lalu, masa-masa menjelang akhir hidupnya, suara sang Maestro terdengar di hampir seluruh stasiun radio dengan lagu andalannya Kugadaikan Cintaku

Aku termasuk satu dari sekian orang yang sedikit kecewa dengan lagu-lagu barunya yang terkesan kacangan. Jauh berbeda dengan lagu-lagu alm. Gombloh sebelumnya seperti Kebyar-Kebyar, yang begitu patriotik dan penuh semangat.

Namun malam ini sang legenda boleh tersenyum bangga dari tempatnya disana, menyaksikan seorang pengagum yang begitu menghayati perannya menjadi duplikat sang legenda dan menghafal hampir semua lagu-lagunya baik yang patriotik maupun yang kacangan tadi. Dan bukan tidak mungkin bapak tersebut hanyalah satu dari sejumlah duplikat-duplikat alm. Gombloh yang lain.

setia 011609