Rabu, 04 Maret 2009

Duplikat Sang Legenda


Di radio aku dengar lagu kesayanganmu

Kutelepon dirumahmu sedang apa sayangku

Ku harap kau mendengar dan kukatakan rindu…..

Lagu ciptaan almarhum Gombloh tersebut mengalun di atas bus kotajurusan Kp.Rambutan - Grogol yang kunaiki malam itu sepulang dari kantor. Iseng kupandangi si pelantun lagu, dan tersenyum kecil. Seorang bapak yang sudah berumur, dengan penampilan nyentrik mirip alm. Gombloh nampak begitu menghayati lagu yang ia lantunkan. Rambut gondrong, kacamata hitam, celana jeans belel melengkapi penampilannya. Salah satu penumpang terkesan dan langsung memberikan uang bahkan sebelum ia selesai bernyanyi.

Setelah selesai, bapak tersebut tidak langsung turun tetapi asyik berlatih beberapa lagu yang kesemuanya ciptaan alm.Gombloh.

Pikiranku pun melayang ke sekian tahun lalu, masa-masa menjelang akhir hidupnya, suara sang Maestro terdengar di hampir seluruh stasiun radio dengan lagu andalannya Kugadaikan Cintaku

Aku termasuk satu dari sekian orang yang sedikit kecewa dengan lagu-lagu barunya yang terkesan kacangan. Jauh berbeda dengan lagu-lagu alm. Gombloh sebelumnya seperti Kebyar-Kebyar, yang begitu patriotik dan penuh semangat.

Namun malam ini sang legenda boleh tersenyum bangga dari tempatnya disana, menyaksikan seorang pengagum yang begitu menghayati perannya menjadi duplikat sang legenda dan menghafal hampir semua lagu-lagunya baik yang patriotik maupun yang kacangan tadi. Dan bukan tidak mungkin bapak tersebut hanyalah satu dari sejumlah duplikat-duplikat alm. Gombloh yang lain.

setia 011609

c'est la vie

Two big things come into my life

First is the beautiful one when I have my lovely baby

It was the happiest moment I ever have


Second is …………

It was the worst thing in my whole life

However, life must go on

I have to get up and continue my life

May God help me